Wednesday, 2 September 2015

Sejarah mencuit ( di Cordoba )



di terik mentari
membakar granit
di masjid besar Cordoba
ku cari penawar, meminta ihsan
lindungan dari panahan bahang
di bawah rimbunan pepohon limau
yang kemas berbaris menghias
halaman
menunggu giliran, beratur para tetamu
melangkah masuk satu persatu
dari ambang gerbang pintu
di kelam ruang di dalam
di suluhan malap cahaya lampu
berdiri lapan ratus lima puluh
tiang tiang marmar menunggu
selama ribuan silihan malam dan hari
terpaku kaki takjub di pukau visi
raga seperti di angkut masa
terbang melawan usia
di sini waktu seakan membeku
bayangan sejarah mencuit bahu
renungi ... perhati di keliling ku
sayup bergema bisikan silam menyeru
di sini wahai si tamu
permata kamu telah hilang
pernah mekar budaya, adab dan ilmu
yang di baja subur akidah mu
telah di hakis perlahan
hampir terpadam
terpendam di muzium ingatan
sekadar monumen
yang lama ditinggalkan ..
menjadi bahan pameran
sejarah agung, kini barang jajaan
di tepi jalanan
laungan loceng gereja mengejut sedar
masa untuk beredar
gegas menyimpan fikir di lensa
ku ucap salam masjid Cordoba

18 Aug 2015


No comments:

Post a Comment