Wednesday, 30 September 2015

Nostalgia ..

di pasir usia
kita menginjak selangkah
meninggal ukiran jejak
kekadang menoleh kita
mencari bayang tapak
yang di pijak
kian lenyap
di arus masa

Tuesday, 29 September 2015

Merai Autumn ..

di murung luruh
dingin meragut dedaun
lerai meninggal ranting
pasrah di resah bayu

Wednesday, 16 September 2015

Keliru Bangsa

kalau fikir di himpit bangsa semata
walau bumi luas meruah rahmah 
terasa sempit di jiwa mereka
nikmat merdeka sukar terasa

Thursday, 10 September 2015

Idealisme Usia

sekadar idealisma usia ...
jika usia menjengah senja
lama hidup meniti masa
di karung pengalaman di perjalanan
membuah bijak mengukir pedoman

Thursday, 3 September 2015

Aylan Kurdi

di usap lembut ombak
bertilam pasir
tidur sayang ..
syahdu di wajah mu
siksa hidup hanyut sudah
larut bersama arus surut
tenang di lewat petang
hidup tiada mengganggu lagi
di sini engkau henti berlari
tiada lagi takut di hati
damai menanti

Wednesday, 2 September 2015

Dilema anak bangsa

dilema anak bangsa ..
yang sebangsa menjual maruah
bangsa lain yang di tujah
keadilan jua yang kalah

Menyanjung si pencuri

mahu di tanya ..
sekira pencuri datang berkunjung
di rampasnya hak kita
adakah bijak dia di sanjung?

Sentuhan korupsi

mudah petanda korupsi
bila di cantas penentang korupsi
di biar pengamal terbang lari

Sedikit tentang merdeka

erti merdeka ..
bila si lemah bebas bersuara 
duduk akur mendengar si penguasa

Mendung di Tortosa

langit merungut
gelap berhimpun di barat
berarak galak mencengkam darat
22 Aug 2015
Tortosa, Catalunya, Spain

Tasbih dan Tahmid



gunung mencapai awan ..
megah menyeri pandangan
namun hati terasa rendah
tahmid dan tasbih
ku serah

21 August 2015, Spain
Somewhere in Valencia enroute to Javea

Sejarah mengajar rugi ..

Nota Granada ..
sejarah bukan hanya siapa dan bila
tapi kenapa dan mengapa
tujuan ia menegur alpa
kerna masa menjamin lupa
bukankah Al-Asr bersumpah nyata
demi masa .. rugi mengiring kita


20 August 2015
Granada, Spain

Fikir Cordoba






















lima dekad telah berlalu, waktu meninggal sisa
tapi masih segar walau hampir di lupa
terus hidup walau di telan jerlus masa
kental benyawa walau di ceroboh tangan manusia
bukan mudah membunuh budaya
jika lama sebati
di hati dan bumi
seperti Cordoba
di mana tujuh dekad ia
membina dan mencipta
ritma dan irama
ilmu dan bahasa
taman dan istana
tapi kini ia bernafas kembali
di jaga rapi
di gali dan di cari
kekasih lama di ketemui
di hargai

Sejarah mencuit ( di Cordoba )



di terik mentari
membakar granit
di masjid besar Cordoba
ku cari penawar, meminta ihsan
lindungan dari panahan bahang
di bawah rimbunan pepohon limau
yang kemas berbaris menghias
halaman
menunggu giliran, beratur para tetamu
melangkah masuk satu persatu
dari ambang gerbang pintu
di kelam ruang di dalam
di suluhan malap cahaya lampu
berdiri lapan ratus lima puluh
tiang tiang marmar menunggu
selama ribuan silihan malam dan hari
terpaku kaki takjub di pukau visi
raga seperti di angkut masa
terbang melawan usia
di sini waktu seakan membeku
bayangan sejarah mencuit bahu
renungi ... perhati di keliling ku
sayup bergema bisikan silam menyeru
di sini wahai si tamu
permata kamu telah hilang
pernah mekar budaya, adab dan ilmu
yang di baja subur akidah mu
telah di hakis perlahan
hampir terpadam
terpendam di muzium ingatan
sekadar monumen
yang lama ditinggalkan ..
menjadi bahan pameran
sejarah agung, kini barang jajaan
di tepi jalanan
laungan loceng gereja mengejut sedar
masa untuk beredar
gegas menyimpan fikir di lensa
ku ucap salam masjid Cordoba

18 Aug 2015


Pesanan Silam

pesanan silam
terpahat di ukiran dan tulisan
walau masa memisah diri
yang menyaksi
namun bisikan yang di pendam usia
seperti berteriak menyapa sedar
"Jangan kau berlalu pergi ..
kemari .. berhenti
perhati ..
di wajahku garis garis motif
harmonis seimbang di ukur tepat
dan lenggokan uratan khat
mengguris huruf huruf
melontar makna
menyurat cerita
di baca manusia
sepanjang zaman dan abad"
di sini dinding batu ikhlas berkata
kalau hati ikhlas bertanya

17 August 2015
Cordoba, Spain

Nota Salamanca

Nota di Salamanca
dalam berbudaya kita beradab
dalam beradab kita berilmu
sebab budaya kerana adab
adab zahir di pimpin ilmu
hilang adab runtuh budaya
ketepi ilmu merosak adab
tanpa ilmu fitnah beraja
ilmu tunjangnya hikmah
tidak tentu yang berilmu ..
berisi hikmah

16 Aug 2015
Salamanca, Spain

Lurah, Gunung dan Lembah














bumi dan batu seperti di julang
menyentuh awan - kabus mendakap akrab
dinginnya menyentuh kulit
enjin sibuk melejang
mengukur hilir memanjat gunung
dan bukit
seram menjengok jurang
nun di bawah lembah hijau
di cakar sungai bersimpang siur
merindu muara
gembira jiwa menghela nikmat keindahan-Nya
mustahil hati tidak membisik nama-Nya
berakhir Pyrenees bersua Cantabria
di kejauhan menjelma Santander
di teluknya berkerlipan air biru
girang bermain bersama bayu
garang ombak Atlantik menerpa pantai
mengusap pasir kekuningan
di terik mentari petang

15 Aug 2015

Cantabria, Northern Spain

Bordeux ke Santander

di awal pagi, rintik hujan
mengusik mimpi - mengejut lena
Bordeux - berpisah kita
bon voyage selamat jalan
lebuhraya menggamit kelana
enjin vw bergema tanda sedia
setia mengerat jarak dan tempat
giat benak memahat di ingatan
nama, wajah dan lukisan
bandar, kampung, ladang dan lurah
sungai yang alirnya tenang dan deras
taman dan hutan - dedaun kian tua di mamah ..
musim - sayu menunggu luruh
namun masa bergerak sama
selaju pecutan kereta
mengutip pengalaman setua usia
hampir berakhir jelajah selatan Perancis
di ufuk tertera saujana banjaran Pyrenees
bak gergasi menongkat angkasa
pemisah budaya dan bahasa
kini Sans Sebastian menjemput
bumi Sepanyol memanggil
ku ucap au revoir
ku sahut bienvenida

14 Aug 2015
Bordeux to Santander

Lanskap (destinasi Bordeux)

menyambung kembara
otomobil berlari lancar
meninggalkan Brittany
kini ..
merentas jajahan Aquitaine
di jendela ..
gambaran lanskap bertukar selaju pusingan roda
di luar sana ..
mesra siang bermandi cahaya
kekuningan seluas pandangan
ribuan ..
bunga matahari mekar
ghairah menghirup sinar
bumi seperti di tebar ..
bebas mata melontar lihat
tanah bertuah subur - menjalar
di hias anggur dan jagung seperti lashkar
berbaris segak menanti perintah - setia dan taat
di bumbung buana
tirai biru tersidai
di dadanya berarak awan selembut kapas
menjadi saksi
musafir diri

13 Aug 2015
Nantes to Bordeux, France

Mendung di Nantes

di bumi Nantes - redup mendung
di langit nya awan sarat mengandung
manik manik hujan yang sesekali
terungkai membasahi
wajah
warna alam pudar sudah
hari beransur pergi
senja merangkak kembali
safar berhenti menyinggah
melepas malam - merihat kudrah
bonne nuit - mes amis
12 Aug 2015
Nantes, France

Di atas Barfleur ..

Barfleur sabar menunggu
di dermaga Poole
dalam samar dinihari
pekikan camar mengejut mimpi
mengiringi kelana diri
berlayar perlahan
membelah tenang lautan
tebing putih muram di daratan
menanti siang ..
menyingkir dingin malam
Old Harry Rocks riak
megah - nenyak
di belai kabus
tidak di hirau
lambaian perantau

11 Aug 2015

Poole, England to Cherbourg, France
on board a ferry called Barfleur